Wednesday, January 11, 2012

Pelindo III Tidak Menyusahkan Orang

KUPANG, PK -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) tidak berniat menyusahkan orang dengan menghadirkan Container Crane (CC) di terminal petikemas Pelabuhan Tenau Kupang. Peralatan modern tersebut ditujukan untuk memajukan aktivitas bongkar muat di terminal tersebut.

Hal itu ditegaskan oleh Dirut PT Pelindo III, Djarwo Surjanto usai peresmian Terminal Peti Kemas Cabang Tenau Kupang, Senin (9/11/2012). Selain satu unit CC, terminal tersebut juga dilengkapi dengan dua unit Rubber Tyred Gantry (RTG) serta lapangan penumpukan peti kemas seluas satu setengah hektar.

"Terjadi peningkatan arus petikemas di Pelabuhan Tenau Kupang setiap tahunnya. Pada tahun 2009, arus petikemas yang masuk 49.809 box, tahun 2010 menjadi 54.751 box dan tahun 2011, tercatat sebanyak 56.708 box. Karena masih berkisar 56 ribu maka masih bisa ditangani oleh satu unit CC," rinci Djarwo.

Ditambahkannya, pada tahun 2012, PT Pelindo III akan memperluas satu hektar lagi lapangan tersebut hingga menjadi dua setengah hektar. Dengan demikian, kapasitas box yang mampu ditampung mencapai 125 ribu. "Dengan adanya peralatan modern, pasti akan ada peningkatan aktivitas dan waktu antrian kapal menjadi semakin kecil," imbuhnya.

Disinggung mengenai tenaga kerja yang digunakannya, Djarwo menjelaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak mengganggu para TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat). "Ada spesifikasi tertentu yang memang harus menggunakan tenaga kerja khusus seperti tenaga operator, karena pekerjaannya berkaitan erat dengan sistem keamanan. Sedangkan untuk kegiatan pekerjaan yang lain, TKBM masih bisa melakukannya," jelasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian PT Pelindo, lanjut Djarwo, pihaknya memiliki sebuah program bernama Putra Harapan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas putra daerah lulusan SLTA untuk dididik di Semarang dan Surabaya hingga mendapatkan sertifikat D3.

Setelah para peserta didik siap, mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Saat ini, putra NTT yang lolos seleksi mengikuti program ini sebanyak enam orang. "Ada standar-standar keamanan yang harus dipatuhi oleh pekerja petikemas. Kami memperjakan orang khusus di operatornya karena faktor keamanan," tandasnya.

Sementara itu, GM Pelindo III Tenau Kupang, Zeth Sambulele merincikan, tarif bongkar muat selama satu kegiatan ialah Rp 420 ribu. Harga ini lebih murah 75 persen dari Pelabuhan Tanjung Perak dan masih ditambah diskon 20 persen per tahun.

"Sebelumnya, aktivitas bongkar muat ini selesai antara lima hingga delapan box per jam. Namun, dengan menggunakan CC, kegiatan menjadi lebih cepat menjadi 20 hingga 22 box per jam. Dengan demikian, kapal tidak perlu mengantri lama untuk melakukan aktivitas ini," jelasnya.

Terminal petikemas di Pelabuhan Tenau Kupang diresmikan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. Hadir pula pada kesempatan tersebut antara lain ialah Ketua DPRD NTT, Ibrahim Medah dan para pejabat teras Pemprov NTT.

Container crane atau alat bongkar muat modern yang ada di terminal petikemas Pelabuhan Tenau Kupang. Terminal ini diresmikan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya pada Senin (9/1/2012).

(Pos Kupang, Selasa 10 Januari 2012)

No comments:

Post a Comment