Empat Pembangkit Listrik di NTT Beroperasi 2012
TEMPO/Aditia Noviasnyah |
Selasa, 20 Desember 2011 | 14:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Empat pembangkit listrik di Nusa Tenggara Timur ditargetkan beroperasi mulai tahun depan. Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya mengatakan masalah kelistrikan di NTT akan menjadi salah satu prioritas DPR tahun depan.
Empat pembangkit listrik itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kabupaten Kupang dengan kapasitas 2x16,5 megawatt (MW), PLTU Ropa 2x7 MW di Kabupaten Ende, PLTU Atambua 4x6 MW di Kabupaten Belu, dan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLPB) Ulumbu 2x2,5 di Kabupaten Manggarai.
PLTU Bolok, menurut Teuku, akan interkoneksi dengan PLTU Atambua untuk melayani kebutuhan listrik di daratan Timor yang terdiri dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu. Namun interkoneksi antara dua PLTU ini masih terkendala pembangunan jaringan sejauh 95 kilometer (km), yakni di wilayah So'e dan Kefa. "Kita coba akan bawa masalah ini ke pusat sehingga interkoneksi segera terealisasi," katanya.
Dia berharap, dengan beroperasinya empat PLTU tersebut, akan memenuhi elektrifikasi di NTT. Elektrifikasi NTT sudah cukup baik, yakni mencapai 50 persen, namun masih berada di bawah rata-rata nasional 70 persen. "Kita mendorong agar elektrifikasi ini juga akan menjadi perhatian dari Kementerian ESDM dan PLN," katanya.
Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Konstruksi Pembangkit dan Jaringan Nusa Tenggara Satu, Ari Susetyo, mengatakan pekerjaan yang masih tertunda antara lain pemasangan turbin, instalasi listrik, dan persiapan individual tes. "Proses pekerjaan berlangsung lancar dan dipastikan PLTU beroperasi 2012," katanya.
Pembangunan pembangkit di pesisir pantai Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, itu sudah mencapai 76 persen. "Sudah 76 persen," katanya.
YOHANES SEO